Tata kelola teknologi informasi adalah
tanggung jawab dewan direksi dan manajemen eksekutif organisasi. Tata kelola
teknologi informasi merupakan bagian terintegrasi dari tata kelola perusahaan
yang mencakup kepemimpinan, struktur serta proses organisasi yang memastikan
bahwa teknologi informasi perusahaan dapat dipergunakan untuk mempertahankan
dan memperluas strategi dan tujuan organisasi“ (Kridanto Surendro : 2009).
Meningkatnya perusahaan yang menggunakan
Tata Kelola TI muncul karena semakin tingginya peran Teknologi Informasi dalam
membangun, dan memudahkan kinerja suatu perusahaan. Tata Kelola Teknologi
Informasi atau IT Governance sebagai penerapan kinerja Teknologi Informasi agar
dapat diarahkan dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain Tata Kelola
Teknologi Informasi, pelayanan Teknologi Informasi merupakan unsur terpenting
yang harus di diperhatikan bagi perusahaan. Pelayanan juga sebagai faktor
pendorong kesuksesan perusahaan. Sebagai salah satu hal penting, maka setiap
perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang terbaik
untuk para pelanggan. Terlebih lagi, pada era berkembangnya Teknologi
Informasi, tentu perusahaan mencoba menarik simpati pelanggan dengan
menggunakan layanan teknologi, yang tentu saja akan mempermudah pelanggan dan
meningkatkan kualitas perusahaan dimata pelanggannya.
IT Governance dilakukan berdasarkan posisi
maturity masing masing control process. Untuk menentukan maturity dengan
menggunakan model maturity yang merupakan penggambaran kondisi control process
dilakukan perbandingan antara keadaan saat ini dan hasil pemetaan. Dari model
maturity didapatkan bahwa control process melatih dan mendidik users berada
pada posisi dapat diulang, mengelola data berada pada posisi dapat diulang ,
memonitor dan evaluasi kinerja TI berada pada posisi inisialisasi.
IT Governance mempunyai 5
fokus area, antara lain :
1.
Strategic Aligment
2.
Value Delivery
3.
Resource
Management
4.
Risk Management
5.
Performance Measurement
IT
governance diartikan sebagai struktur dari hubungan dan proses yang mengarahkan
dan mengatur organisasi dalam rangka mencapai tujuannya dengan memberikan nilai
tambah dari pemanfaatan teknologi informasi sambil menyeimbangkan risiko
dibandingkan dengan hasil yang diberikan oleh teknologi informasi dan
prosesnya.
Dampak Negatif
1.TI
hanya menjadi “concern” dari tim teknikal, tidak memperoleh perhatian dari
pimpinan puncak.
2.
Kerugian financial
3.
Rusaknya reputasi
4.
Proyek over budget, time over run, under specification
5.
Pemilihan teknologi yang tidak sesuai : terlalu canggih/kuno
kompleks/sederhana.
6.
Buruknya support quality
7.
Tingginya tingkat kejadian insiden terkait keamanan atas asset informasi.
Manfaat IT Governance
Manajemen
Eksekutif :
Manajemen
eksekutif akan melihat peningkatan kualitas layanan TI dari waktu.
1.
Meminimalkan risiko dan penghematan biaya.
2.
Pemilik Bisnis
Untuk
pemilik usaha ada pengurangan besar atas risiko dan penghematan biaya.
3.
Manajer Lain
Untuk
manajer lain dalam organisasi mereka akan mengalami peningkatan pengiriman IT
services.
4.
Semua Pekerja TI
Pekerjaan
akan efektif dan efisien.
Tujuan IT Governance
1.
Conformance objective (penyesuaian) – berfokus pada “corporate governance”
2.
IT berfungsi sebagai pengiriman dan pelaporan data, dalam hal ini IT hrus dapat
memastikan.
Langkah – langkah menerapkan IT Governance
1.
Ada mandat dari atasan
2.
Menyediakan sumber daya
3.
Mendidik untuk menjalankan best practices
4.
Memasarkan value proposition and benefit dari IT Governance
5.
Mengembangkan kerangka kerja dan pemetaan proyekl tata kelola IT berdasarkan
best practices.
6.
Menilai tingkat kematangan IT Governance yang sekarang
7.
Mengembangkan rancangan IT governance untuk masa yang akan datang
8.
Mengembangkan perencanaan aksi tata kelola IT, identifikasi apa saja yang bisa
diberikan oleh tata kelola IT, mengalokasikan sumber daya, dan progres
pengukuran
9.
Mensponsori perbaikan kualitas sertifikasi perusahaan dan individu
10.
Mengidentifikasi teknologi yang tersedia untuk mendukung tata kelola IT
11.Menyediakan
akses “web portal” IT Governance policies, proses, informasi, komunikasi, dan
menyediakan dukungan.
12.
Memasarkan dan mengkomunikasikan IT Value proposition
13.
Merencanakan bagaimana mempertahankan tata kelola IT agar dapat berkembang
14.
Tidak menggunakan ROI sebagai ukuran kesuksesan tetap TCO
Strategi implementasi IT Governance
Pertimbangan
Ekonomis
a)
Ketergantungan yang tinggi pada pihak lain baik untuk aplikasi dan layanan yang
vital, operasi dan pemeliharaan perangkat lainnya, ataupun untuk pengembangan
lanjut.
b)
Keandalan dan fleksibilitas perangkat
c)
Kemudahan dalam implementasi
d)
Pengembangan SDM
e)
Pemberdayaan dan Pengembangan SDM
f)
Beroperasinya semua perangkat sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan saat
perencanaan dan perancangannya.
g)
Melakukan uji coba penggunaan sistem IT yang baru tersebut oleh panel pengguna
dan personal bagian IT
h)
Melakukan persiapan untuk memberlakukan pengoperasian sistem IT yang baru ke
semua bagian organisasi. Termasuk didalamnya adalah persiapan untuk
pemeliharaan sistem.
Proses untuk Good IT Governance
1.
Jadikan penerapan tata kelola TI sebagai suatu program penyempurnaan organisasi
secara berkesinambungan (bukan
sekaligus dalam satu proyek)
2.
Pastikan bahwa hasil implementasi menjadi bagian dari operasional sehari-hari
3.
Kita harus menyadari bahwa penerapan tata kelola TI juga melibatkan perubahan
budaya.Pemberian motivasi dan insentif adalah salah satu kuncinya.
4.
Memastikan bahwa semua pihak yang berkepentingan mengetahui dan memahami tujuan
yang akan dicapai.
5.
Menyamakan persepsi dan ekspektasi bahwa penerapan tata kelola TI yang berhasil
membutuhkan waktu dan penyempurnaan yang berkesinambungan
6.
Secara berkesinambungan, fokuskan mulai dari yang paling mudah dan memberi
dampak yang dapat dirasakan.
7.
Usahakan mendapat dukungan dan kepemilikan dari pimpinan puncak terutama dengan
menonjolkan prinsip-prinsip pengelolaan investasi TI yang baik.
Salah satu framework yang paling banyak
digunakan dalam mengukur proses IT mendominasi framework COBIT yang mempunyai
spectrum proses IT yang lebih luas dan lebih mendetail. Dan harus jelas bahwa
hanya mengukur saja tidaklah cukup, framework yang sudah digunakan harus
diimplementasikan sebagai system manajemen. Dengan hal ini, pengukuran tata
kelola IT dapat memainkan peran penting dalam keseluruhan program yang harus di
tempat untuk meningkatkan tata kelola perusahaan.
Kelebihan dari COBIT
menurut (Winardi, 2012), sebagai berikut :
1.
Memiliki konsep yang searah dengan
pengelolaan perusahaan
2.
Memiliki definisi yang lengkap, rinci dan
terarah untuk pengelolaan sebuah perusahaan
3.
Memiliki konsep hubungan kasual yang erat,
sehingga mudah untuk mengarahkan perusahaan, dari sasaran teknis ke strategis
dan sebaliknya serta mampu menelusuri masalah dari lingkup yang besar ke
lingkup yang lebih detail
Sumber :
https://www.catatanteguh.com/2016/03/teknologi-informasi-dibidang-kehutanan.html
oleh : - Verencia Wayan
oleh : - Verencia Wayan
No comments:
Post a Comment